Pada umumnya, jika Anda ingin membuat suatu simfoni (orkestra), Anda harus mempunyai dua hal yang pasti akan digunakan, yaitu: Anda harus mempunyai lembaran musiknya, dan Anda harus mempunyai seorang pemimpin orkestra. Dalam kehidupan rohani, jika anda ingin terjadi keselarasan seperti sebuah orkestra , Anda juga harus mempunyai dua hal tersebut. Lembaran musiknya adalah kehendak Tuhan, dan pemimpin orkestranya adalah Roh Kudus.

Dalam Matius 18:19, kita membaca: “...Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat...” Kata Yunani untuk kata sepakat adalah sama persis dengan kata yang memberikan kita arti sebuah simfoni. Itu tidak berarti hanya sebuah kesepakatan intelektual, itu adalah sebuah harmoni, sebuah penyesuaian. Itu berbicara tentang dua orang atau lebih yang dipersatukan dalam satu roh, dalam harmoni, sepakat akan kehendak Tuhan seperti yang dinyatakan oleh Roh Kudus, maka apapun yang mereka butuhkan akan dapat mereka terima. Ini adalah sebuah janji yang nyata, tetapi Anda harus memenuhi syaratnya untuk dapat memperolehnya.

Kadang-kadang orang datang kepada saya dan berkata, “Mari, Saudara Prince, kita bersepakat. Kita akan berdoa untuk ini dan itu.” Kadang-kadang saya merasa malu karena saya pikir itu hanyalah kepura-puraan dan itu tidak akan membuahkan hasil apa pun. Kesepakatan bukan hanya berkata, “Kita Sepakat.” Kesepakatan berbicara tentang berada dalam sebuah harmoni, dalam Roh satu dengan yang lain, dan sewaktu kita datang ke tempat yang didalamnya ada suatu harmoni spiritual yang nyata ini, kita akan menjadi tidak tertahankan. Oleh karena hal ini, si iblis akan melakukan segala cara untuk mencegah orang Kristen datang ke tempat ini, dan dia telah berhasil melakukannya terhadap banyak orang Kristen.

Saya percaya bahwa saya tidak akan mengejutkan Anda dengan mengatakan bahwa gereja, yang adalah tubuh Kristus, bukanlah suatu institusi duniawi. Bicara sejujurnya, banyak orang Kristen merasa diharuskan dan dipaksa untuk menghasilkan suatu jenis institusi organisasional dimana mereka bisa mengikat diri mereka bersama-sama disana untuk memperoleh kesatuan. Sebenarnya, hal ini tidak menghasilkan kesatuan yang Tuhan kehendaki untuk tubuh Kristus.

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan mempunyai masalah yang luar biasa dengan umat-Nya, Israel. Dia telah menyatakan diri-Nya sebagai Pribadi yang tidak bisa diwakilkan oleh potret, gambar, atau patung apa pun juga. Usaha untuk mencoba membuat “gambar” dari Tuhan adalah perbuatan terlarang. Tapi kita menemukan lagi dan lagi bahwa Israel jatuh dalam kesalahannya dengan mencoba membuat patung atau berhala dan mengatakan,”Ini mewakili Tuhan.”

Saya percaya bahwa kesalahan yang sama dilakukan lagi oleh orang Kristen pada masa ini. Tubuh Kristus tidak bisa diwakilkan oleh institusi. Itu tidak bisa diwakili oleh sebuah organisasi yang biasa kita kenal dalam kehidupan kita. Tetapi lagi, orang Kristen mencoba untuk membuat sesuatu yang bisa dilihat dan nyata dari sesuatu yang bersifat spiritual(keagamaan). Mereka mencoba untuk menghasilkan sebuah organisasi, sebuah persatuan, sebuah ikatan bersama yang akan menggantikan kesatuan dan hubungan yang sebenarnya dari tubuh Kristus, dan hasilnya selalu gagal.

Ambil, sebagai contoh, Bala Keselamatan, dalam bahasa Inggrisnya disebut “SalvationArmy”(dan contoh ini bukanlah sebuah kritik untuk mereka). Di dalam Bala Keselamatan, ada sebuah organisasi kesatuan yang kuat yang identik dengan tentara. Dan ada sebuah usaha lebih jauh dengan mencoba mengikat mereka bersama-sama melalui pemakaian seragam sehingga Anda bisa melihat anggotanya dan langsung mengetahui bahwa dia adalah anggota dari Bala Keselamatan itu. Semua yang bisa manusia lakukan dalam menghasilkan kesatuan dan struktur organisasi sudah dilakukan, tetapi tetap saja dua orang didalamnya mungkin bisa berselisih satu dengan yang lain. Jadi, bukannya menjadi kesatuan dan harmoni yang sebenarnya, mereka mungkin malah bertentangan satu dengan yang lainnya. Dua orang mungkin berada di pasukan yang sama dalam Bala Keselamatan dan satu orang mungkin berubah dan memperbaiki diri dan satu orang lainnya mungkin tidak. Mereka bahkan tidak berada dalam bidang spiritual yang sama.

Ambil sebagai contoh gereja Anglikan di Inggris, yang didalamnya saya dibesarkan. Anda bisa menjadi seorang anggota jemaat gereja Anglikan dan pada saat bersamaan anda juga bisa menjadi seorang komunis maupun seorang Katolik Romawi. Di dalam organisasi itu, meskipun diikat dengan struktur organisasi, terdapat banyak perbedaan pendapat, pertentangan satu dengan yang lain, dalam ketidak harmonisan yang mutlak, dengan tidak adanya kesatuan dalam hal apa pun di kehidupan spiritual mereka. Struktur gereja hanya menjadi tampilan luar yang menutupi kenyataan sebenarnya yang ada di dalamnya.

Bahaya besar yang saya lihat adalah seringkali kita menerima apa yang terlihat di luar sebagai pengganti dari apa yang ada di dalam, dan kemudian mengabaikan apa yang ada di dalam tersebut. Hasilnya adalah sekarang banyak orang Kristen yang ada di dalam Tubuh Kristus berada dalam hubungan yang salah terhadap orang lain dan bahkan mereka tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. “.... jika hubungan Anda dengan orang lain tidak benar, Anda tidak bisa menjadi anggota tubuh yang efektif.”

Suatu malam ketika saya melayani, lima orang maju ke depan untuk minta disembuhkan. Saya dipimpin oleh Roh untuk bertanya kepada masing-masing orang secara pribadi, “Apakah ada sikap tidak mau mengampuni atau dendam terhadap orang lain di dalam hati Anda?” Tiga dari lima orang berkata, ”Ya, ada.”

Saya menjawab,”Kalau begitu, apakah Anda benar- benar ingin saya berdoa untuk Anda? Saya bisa menggunakan banyak cara, tapi hasil macam apa yangAnda pikir bisa dihasilkan dari doa tersebut?” Dan apakah Anda tahu apa yang mereka katakan? “Kita sebaiknya pergi dan membereskan segala sesuatu menjadi benar dan kemudian datang kembali.” Luar biasa! Tetapi apa yang benar-benar luar biasa adalah orang-orang itu tidak menyadari sebelumnya tentang hubungan yang salah itu. Kenapa mereka bisa tertipu? Karena mereka mengijinkan hal-hal yang di luar untuk membutakan mereka terhadap kenyataan sebenarnya yang ada di dalam batin mereka.

melihat keadaan sebenarnya yang ada di dalam tubuh Kristus hari-hari ini, kita akan terkejut dengan apa yang kita lihat!

Urat Dan Sendi

Jika kesatuan yang terlihat dari luar sama sekali tidak berhubungan dengan hubungan spiritual yang ada dalam tubuh Kristus, maka apa sebenarnya yang membuat tubuh tetap utuh? Apa dasar dan sumber yang sebenarnya dari kesatuan kita? Kita menemukan jawaban untuk pertanyaan penting ini dalam dua ayat dari kitab Efesus dan Kolose.

Dalam Efesus 4:16 Paulus berbicara tentang Kristus sebagai kepala dari tubuh: “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”

Di Kolose 2:19 dalam konteks yang sama, Paulus berbicara tentang Kristus sebagai Kepala “sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.”

sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.” Ada dua hal yang Paulus katakan tentang apa yang menyatukan anggota-anggota dari sebuah tubuh: urat-urat dan sendi-sendi. Sama seperti urat-urat dan sendi-sendi dalam tubuh jasmani yang menyatukan anggota-anggota tubuh, demikian juga mereka menyatukan anggota-anggota tubuh rohani dari Kristus. Apa yang menjadi urat-urat dan sendi-sendi tersebut? Saya akan menyarankan kepada Anda, dengan sangat praktis, bahwa urat-urat dan sendi- sendi yang dimaksud adalah hubungan antara anggota- anggota tubuh dan sikap yang berlaku diantara mereka.

Lengan manusia mempunyai tiga tulang. Meskipun tiap tulang itu kuat dan sehat, fungsi dan efektifitasnya tergantung kepada sebuah tulang sendi, yang disebut siku. Tiap tulang yang membentuknya mungkin sempurna, dan tetap saja lengan itu akan menjadi sangat tidak efektif jika tulang sendinya tidak berfungsi secara benar. Ini juga berlaku sama bagi tubuh Kristus. Kemampuan individual Anda bukanlah semua yang diperlukan untuk membuat Anda bisa berfungsi secara efektif. Hubungan Anda dengan sesama menjadi urat dan sendi yang menjadi penyambung supaya Anda bisa masuk secara tepat ke dalam tubuh Kristus, dan kecuali jika Anda mempunyai hubungan yang benar dengan orang lain, Anda tidak bisa menjadi anggota tubuh yang efektif.

Lagi, di kitab Efesus dan Kolose Paulus berbicara tentang sendi yang terpenting yang menyatukan seluruh tubuh. Dalam Efesus 4:3 dia berkata untuk kita “dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.” Kata ikatan dan sendi adalah sama dalam bahasa Yunani. Dan Kolose 3:14 berkata, “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” yang menyatukan seluruh anggota tubuh.

Ikatan atau sendi yang paling penting yang bisa menyatukan seluruh anggota tubuh Kristus dalam kesatuan yang sejati adalah kasih, ikatan yang kedua adalah damai sejahtera. Kita semua diikat bersama oleh apa yang saya sebut sebagai “Sikap damai sejahtera dan kasih.” Tetapi ketika sikap ini tidak lagi ada, maka fungsi tubuh akan rusak sepenuhnya. Ketika kita berdiri dalam hubungan yang salah terhadap sesama saudara seiman kita, maka tubuh tidak akan bisa berfungsi, dan kita juga tidak akan bisa menerima apa yang kita butuhkan untuk diri kita sendiri. Bukan hanya kita menutup berkat bagi orang lain,tapi kita juga menutup berkat bagi diri kita sendiri. Dan pengalaman saya dalam berbagai macam situasi dan diantara banyak kelompok adalah lebih dari setengah dari jumlah jemaat dalam suatu gereja mempunyai sikap dan hubungan yang salah terhadap orang lain, dan biasanya hubungan yang salah ini terjadi dengan anggota lain dari jemaat mereka.

Di suatu acara, setelah berkotbah di salah satu gereja Pantekosta dimana Tuhan benar-benar bekerja, saya pergi ke gereja Pantekosta yang lain dan menyampaikan kotbah yang sama. Tetapi di gereja yang kedua ini, tidak ada sesuatu yang terjadi. terjadi. Saya berpikir,Apa yang salah?Apakah Anda tahu apa yang saya temukan? Itu adalah sebuah gereja dengan empat ratus orang yang secara rutin hadir di hari minggu, dan gereja itu terbagi terbagi tepat di tengah- tengahnya. Orang-orang disebelah kanan saya tidak berbicara dengan orang-orang disebelah kiri saya selama lima tahun. Ketika mereka bertemu di jalan, mereka sengaja menyeberang untuk menghindari pembicaraan satu dengan yang lain. Maka dari itu, untuk saya berkotbah di depan orang-orang itu hanyalah usaha yang membuang tenaga dan waktu, karena tidak akan ada kemungkinan bagi Roh Kudus untuk bekerja dalam gereja itu. Saya telah menemukan dalam banyak keadaan yang serupa bahwa orang-orang yang ada di dalam jemaat seperti itu sudah siap untuk menyalahkan gembala sidang mereka atau menyewa pengkotbah lain atau melakukan segala sesuatu kecuali satu hal yang seharusnya mereka lakukan, yaitu membangun hubungan yang benar satu dengan yang lainnya.

Hubungan Keluarga

Sudah menjadi kenyataan bahwa dalam kehidupan seringkali hubungan kita yang bersifat paling bahaya, menyakiti, dan merusak adalah hubungan kita yang terjadi dengan orang-orang terdekat kita. Salah satu contoh masalah paling umum tentang hubungan adalah hubungan antara anak muda dengan orang tuanya. Saya akan berspekulasi untuk mengatakan bahwa mayoritas anak- anak muda mempunyai suatu tingkatan masalah dalam melawan atau memberontak terhadap orang tua mereka, dan dalam banyak kasus, orang tua harus mengakui kalau sebagian besar itu adalah salah mereka. Kalau begitu, masalahnya bukan hanya kesalahan anak muda tetapi juga kesalahan orang tua.

Meskipun demikian, saya selalu memberitahu anak muda: Jika Anda mempunyai dendam, kebencian, dan pemberontakan dalam hati Anda terhadap orang tua Anda, ingat bahwa bukan orang tua Anda yang akan menjadi paling menderita tetapiAnda. Orang yang mendendam akan menderita lebih daripada orang yang didendam. Lebih jauh lagi, Firman Tuhan mengatakan bahwa perintah yang penting yang disertai dengan janji yang nyata adalah “Hormatilah ayahmu dan ibumu..., supaya kamu berbahagia.” (Efesus 6:2-3). Anda tidak akan pernah bisa berbahagia jika Anda tidak menghormati ayahmu dan ibumu. Hal itu bertentangan dengan hukum Tuhan.

Area lain dimana lazim terjadi masalah hubungan adalah area hubungan antara suami dan istri. Angka yang menunjukkan tentang bagaimana suami membenci istrinya dan istri membenci suaminya sangatlah besar.

Mari kita kembali kepada pernyataan yang ada di awal: “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat.” Siapakah dua orang di dunia ini yang paling nyata untuk bisa bersepakat? Seorang suami dan istrinya. Dan berapa banyak diantara mereka yang bersepakat? Saya tidak ingin menjawab hal itu! Banyak wanita yang sibuk dengan kegiatan gerejanya hanya karena mereka tidak bersepakat dengan suaminya. Mereka lari ke gereja, bukan karena mereka ingin melayani Tuhan, tetapi karena mereka ingin melarikan diri dari masalah mereka di rumah tangga mereka.

Saya ingat suatu ketika saya pernah mendoakan seorang wanita untuk pelepasan. Setelah dia menerima pelepasan dia berkata, “Oh, saudara seiman Prince, sekarang saya berpikir untuk menjadi seorang misionaris, atau setidaknya menjadi seorang guru di sekolah Minggu!”

Saya berkata kepadanya, “Saudaraku, dengarkan saya sebentar. Pelayanan paling penting yang bisa kamu lakukan adalah dengan menjadi seorang istri yang terbaik bagi suamimu dan menjadi seorang ibu yang terbaik bagi anak- anakmu. Semua yang lain selain hal itu adalah hal yang kedua. Mulailah meletakkan segala sesuatunya dalam urutan yang benar.”

Banyak saudara-saudara perempuan datang kepada saya dan berkata, “Saudara Prince, saya sudah menerima baptisan Roh Kudus, tetapi suami saya tidak percaya akan hal itu.” Dan saya biasanya menjawab, “Apakah kamu sudah menunjukkan kepada suamimu perbuatan yang akan membuat dia menjadi percaya akan hal itu? Apakah kamu sudah menjadi istri yang lebih baik sebagai hasil kamu sudah dibaptis? Apakah rumahmu sudah menjadi tempat yang lebih menyenangkan? Apakah sudah tercipta atmosfir yang penuh dengan kasih? Apakah kamu sudah menunjukkan perhatian dan pertimbangan yang lebih dari apa yang pernah kamu tunjukkan sebelumnya? Jika belum, jangan minta dia untuk percaya akan baptisan itu, sebab dia tidak akan percaya.” Jika semua yang baptisan itu lakukan hanya akan membuat Anda pergi ke rapat dan pertemuan- pertemuan lain, dan meninggalkan suami Anda sendirian, Anda hanya akan membebani sisa hidup Anda dengan seorang pasangan yang tidak akan percaya terhadap apa yangAnda percayai.

Kata terakhir dalam Perjanjian Lama berbicara tentang kutuk. Dan apakahAnda tahu penyebab kutuk tersebut? Hal itu dijelaskan tepat sebelum pernyataan terakhir ini: “Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” Kata musnah disini dalam bahasa Inggrisnya ditulis dengan kata “curse” yang berarti kutuk. Roh Kudus jelas sekali menubuatkan tentang apa yang akan terjadi di akhir zaman ini. Dan Roh Kudus tidaklah keliru menunjukkan jari-Nya kepada masalah nomor satu di dunia saat ini yaitu keluarga! Ada banyak rumah tangga dengan anak-anaknya yang memberontak, dan istri dan suami yang tidak bisa bersepakat, yang mengambil jalannya masing- masing dan meninggalkan anak-anaknya.

Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Kejadian 18:17-19

Tuhan memilih Abraham karena Tuhan bisa mempercayainya untuk membangun suatu hubungan yang sedemikian rupa dengan keluarganya sehingga dia bisa memerintahkan anak-anaknya dan keturunannya (rumah tangganya) supaya tetap hidup menurut jalan Tuhan.

Hal itu juga berlaku sama bagi Bangsa kita. Bangsa apa pun yang dimana para suami dan ayah gagal untuk memenuhi kewajibannya kepada keluarganya tidak akan bisa tetap bertahan untuk menjadi Bangsa yang kuat dan perkasa. Jika kehidupan rumah tangga tidak berubah di Bangsa ini, maka tidak akan ada harapan untuk Bangsa ini.

Hal ini sudah terlihat jelas. Saya berharap bahwa orang- orang yang dipenuhi Roh dengan berita Injil seharusnya mempunyai sebuah jawaban untuk masalah ini. Jika kita tidak mempunyai sebuah jawaban, kemana lagi dunia ini harus mencari jawabannya?

Benar-benar suatu hal yang tragis bahwa ada banyak rumah tangga yang katanya “Dipenuhi Roh” tetapi didalamnya tidak terdapat keharmonisan antara suami dan istri. Jika saya mengerti sesuatu, itu adalah bahwa orang- orang yang diurapi oleh Roh Kudus mempunyai pesan buat generasi mereka. Saya tidak percaya kala kita harus duduk dengan tangan terlipat dan berkata, “Keadaan ini berada di luar kendali kita; Tidak ada sesuatu pun yang bisa kita lakukan.” Saya percaya bahwa solusinya terdapat di dalam Gereja dari Yesus Kristus. Saya percaya bahwa gereja adalah garam dunia dan terang dunia. Tetapi, “Jika garam itu menjadi tawar(Jika gereja tidak berbuat sesuatu untuk merubah keadaan, membersihkan dunia ini, dan melawan korupsi).......dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” (Matius 5:13)

Inilah keadaan dimana kebanyakan gereja sedang menuju saat ini. Tetapi, hal itu tidak perlu terjadi. Obatnya adalah: bertobat, bangun hubungan yang benar dengan Tuhan, dan bangun hubungan yang benar dalam keluarga Anda. Jangan berkeliling menawarkan kepada dunia sebuah pemecahan untuk masalah ketika pemecahan masalah itu tidak bekerja di dalam rumah Anda. Jika Anda tidak mempunyai sesuatu yang lebih baik untuk dibagikan, selain kesengsaraan dan ketidakharmonisan, jangan bagikan apa- apa!

Gereja terlalu berfokus pada apa yang akan terjadi di akhir zaman nanti sehingga tidak bisa melihat pada apa yang sedang terjadi di depan matanya. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membangun hubungan yang benar dulu dengan orang-orang yang paling dekat dalam rumah/keluarga kita. Buatlah rekonsiliasi dengan mereka. Letakkan dulu semua kepahitan, dendam, dan kebencian Anda. Mulailah dari sana.

10
Membagikan